Tahapan Tahapan Produksi Massal: 5 Proses Dan Ulasannya
Proses produksi umumnya dilaksanakan secara terus-terusan dengan hasil produksi yang bertaraf besar dan memakai kontribusi dari tehnologi. Berikut ulasan mengenai tahapan tahapan produksi massal akan diulas pada artikel berikut ini.
Tahapan Tahapan Produksi Massal
Perlu dipahami terkait tahapan yang sudah dilakukan oleh produksi massal. Berikut ada 5 tahapan yang sudah dilakukan dalam produksi secara massal.
1. Dokumentasi Syarat Produk
Tahapan tahapan produksi massal yang pertama yaitu dokumentasi syarat produk. Manager Produk bertanggungjawab untuk pimpin dan membuat document ini, tapi mereka harus minta saran dan kesepakatan akhirnya semua pimpinan team yang lain: Tehnik, Pemasaran, QA, Eksekutif, dan Marketing.
Sesudah koreksi dokumentasi syarat produk disepakati oleh semua pimpinan team ini, hal tersebut jadi dasar Anda dan semua keputusan produk seterusnya harus sama sesuai dengan yang tercatat di dokumentasi ini.
Anda dapat meratifikasi dan merevisi selanjutnya saat info baru ada yang mempengaruhi keputusan Anda awalnya, tapi tiap koreksi baru harus dilihat dan disepakati oleh pimpinan team, juga.
Dokumentasi syarat produk atau yang umum dikenali dengan PRD (Product Requirements Documentation) umumnya berkaitan dengan:
- Urutan lengkap feature yang hendak diikutkan dalam produk
- Metrik performa detil yang perlu disanggupi tiap feature
- Prediksi volume produksi
- Ongkos sasaran
- Bidik agenda launching produk
- Roadmap produk
2. Validasi dan Pengetesan Tehnik
Selanjutnya tahapan tahapan produksi massal ialah sisi yang membahagiakan, yang lebih dikenali sebagai validasi dan pengetesan tehnik atau EVT (Engineering Validation and Testing).
Dalam tahapan ini, team tehnik memakai langkah apa saja yang dibutuhkan untuk menerapkan tiap feature yang dirinci dalam dokumentasi syarat produk.
Arah dari tahapan ini untuk menunjukkan jika ialah kemungkinan secara manusiawi, tanpa melawan hukum fisika, untuk membuat dan membuat sebuah instance dari produk yang penuhi syarat fungsional dalam PRD.
Tetapi harus diingat jika elemen yang diputuskan dan proses yang dipakai untuk merakitnya tidak harus sama yang akan dipakai di versus final produk. Selotip dan lem panas bisa dipakai pada tahapan ini, sepanjang memungkinkannya Anda membuat suatu hal yang berperan secara fungsional dan melalui metrik detail Anda.
Arah khusus dari Validasi dan Pengetesan Tehnik untuk mengenali tiap dan semua resiko dari syarat yang dirinci dalam PRD dan mendapati langkah untuk hilangkan atau kuranginya secara berarti.
Ini kemungkinan membutuhkan beberapa iterasi dan juta-an dolar dalam riset dan peningkatan, tapi sebuah produk tidak tinggalkan tahapan EVT sampai semua syarat fungsional dan metrik performa sudah disanggupi.
3. Validasi dan Pengetesan Design
Tahapan tahapan ketiga produksi massal yaitu validasi dan pengetesan desain. Pada tahapan validasi dan pengetesan design atau DVT (Desain Validation and Testing), maksudnya untuk terus bekerja ke arah penampilan dan nuansa akhir produk.
Ini ialah saat Anda mulai pilih bahan dan design mekanis yang penuhi syarat wujud akhir, kecocokan, dan seni yang dirinci dalam PRD.
Bahan dan elemen yang diputuskan dalam koreksi ini sebagai bahan yang digunakan pada versus produksi akhir. Bila memungkinkannya, contoh produk Anda yang dibikin dalam tahapan DVT bisa diperlihatkan ke calon konsumen setia untuk memulai minta operan balik dan mengetes kecocokan pasar produk.
Ini sebetulnya ialah point bernilai untuk dilaksanakan pada tahapan ini saat sebelum Anda mulai menginvestasikan dana modal yang besar untuk bahan, perlengkapan, dan proses yang dibutuhkan untuk mengawali pembikinan.
Sebuah produk bisa keluar tahapan DVT sesudah ada kesepakatan yang dibikin dan penuhi semua syarat fungsional dan seni di PRD saat memakai design dan elemen calon untuk produksi akhir.
Versus ini sebetulnya kemungkinan benar-benar dekat sama implikasi produk akhir Anda dan tidak bisa diperbedakan oleh mata yang tidak terbiasa, tapi kemungkinan dibikin dengan proses produksi dan perakitan dengan volume lebih rendah.
4. Validasi dan Pengetesan Produksi
Selanjutnya tahapan tahapan produksi massal yaitu validasi dan pengetesan produksi. Saat ini waktunya melepas kendalian dan turut serta dalam pembicaraan serius dengan penyuplai dan produsen Anda. Dalam proses ini terjadi validasi dan pengetesan produksi atau PVT (Production Validation and Testing) atau pre-produksi. Dengan ini maka Anda pastikan jika produk DVT Anda sebetulnya bisa dibuat dengan volume dan ongkos sasaran yang tertera dalam PRD.
Karena seringkali dibanding tidak Anda akan lakukan outsourcing pembikinan dan perakitan produk Anda yang sebetulnya, Anda harus turut serta dengan penyuplai ini untuk minta masukan dari design Anda untuk pastikan Anda bisa capai arah produksi.
Semoga ini cuman membutuhkan beberapa peralihan kecil pada mode DVT Anda, seperti menukar sisi dengan versus yang tambah murah yang cocok dengan pin atau sedikit mengganti pojok draf di bagian mekanis khusus hingga bisa keluarkan lebih handal dari alat cetakan injeksi.
Tetapi, dalam beberapa skenario kasus terjelek, Anda kemungkinan harus lewat pembaruan besar atau peralihan design supaya produk Anda siap untuk produksi massal.
Untuk argumen ini, yang terbaik ialah mulai bicara dengan penyuplai Anda jauh saat sebelum Anda masuk tahapan PVT, hingga Anda bisa menolong menentukannya akan sukses dengan masukkan beberapa Design untuk Manufacturing, Design untuk Perakitan, Design untuk Pengetesan. Ini ialah konsep upstream dalam transisi hidup produk.
Arah lain dari tahapan PVT ialah untuk memulai perkuat proses produksi dan mempersiapkan rantai suplai. Membuat proses praproduksi produk memakai rantai suplai dan asset manufacturing yang sebetulnya merupakan cara terbaik yang dapat dilakukan.
Ini ialah langkah terbaik untuk menyaksikan di mana kekurangannya dalam ekosistem produksi Anda dan tentukan apa Anda siap untuk memulai tingkatkan volume dan tingkatkannya sampai.
Untuk keluar PVT, pabrikasi harus tanda-tangani jika rantai suplai telah ditata. Ini memiliki arti suku cadang bisa diminta di saat nantikan dan harga yang bisa diterima dan prosedur perakitan dan pengetesan bisa diulangi dan bisa dihandalkan. Anda harus juga menyepakati jika performa dan kualitas produk akhir penuhi standard Anda. Tidak boleh menanti sampai Produksi Massal untuk mengecek ini - ini telah telat.
5. Proses Produksi
Tahapan tahapan terakhir produksi massal ialah Proses produksi Massal produk Anda. Sudah pasti "Mass" ialah istilah relatif dan detil untuk produk dan pasar Anda mengenai berapa besar ukuran industri Anda.
Tetapi, saat sebuah produk capai sasaran produksi, itu memiliki arti Anda menghasilkan dan jual versus produk Anda yang siap untuk konsumen setia dalam jumlah yang akurat.
Satu kali lagi, ini bergantung pada produk dan pasar Anda pada berapa besar dan berapa kerap tiap produksi dibikin, tapi seringkali dibanding tidak, sebuah produk dibuat dalam beberapa batch dari hari ke hari dengan tiap batch bertambah dalam ukuran volume.
Pada tahapan ini, mayoritas tanggung-jawab ada di produsen untuk memperoleh suku cadang, membuat, dan mengetesnya untuk penuhi keinginan produksi Anda. Tetapi, Anda masih tetap mempunyai tanggung-jawab untuk pastikan kualitas dan hasil produksi masih tetap tinggi sementara ongkos mulai turun.
Anda harus memberikan dukungan pabrikasi sekedarnya untuk capai arah ini. Ini kemungkinan terhitung bekerja dengan team penyediaan untuk membuat rantai suplai yang kuat untuk jaga waktu dan biaya nantikan masih tetap rendah, atau bekerja dengan team manufacturing untuk selalu cari langkah untuk tingkatkan efektivitas, tingkatkan hasil, dan turunkan ongkos produksi.
Diatas adalah ulasan terkait tahapan tahapan produksi massal yang dapat dilakukan pada sebuah perusahaan. Semoga menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.
Post a Comment for "Tahapan Tahapan Produksi Massal: 5 Proses Dan Ulasannya"